Archive for Agustus 2025
AgGedapun lokasi kegiatan meliputi Kecamatan Jatirogo (20 Agustus), Tambakboyo (25 Agustus), Singgahan (26 Agustus), Rengel (27 Agustus), dan Kabupaten Tuban (28 Agustus).
Roadshow ini menghadirkan berbagai pelayanan langsung untuk memudahkan masyarakat, mulai dari administrasi kependudukan, penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha dan koperasi, perizinan usaha dan penelitian, balik nama dan pembayaran PBB non-tunai, hingga cek kesehatan gratis.
Kepala DPMPTSP Tuban, Esti Surahmi, Selasa (26/08), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Tuban dalam mendekatkan layanan kepada warga sesuai arahan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky.
"Momentum kemerdekaan menjadi pengingat bahwa pelayanan publik harus semakin mudah dijangkau dan transparan. Kami bersama perangkat daerah lain berkolaborasi untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat," ujarnya.
Kegiatan ini didukung oleh berbagai perangkat daerah, antara lain Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD), dan Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Tuban.
Pintu (DPMPTSP), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD), dan Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Tuban.
Melalui roadshow ini, Pemerintah Kabupaten Tuban berharap masyarakat semakin sadar pentingnya mengurus dokumen secara resmi dan mandiri, sekaligus menikmati kemudahan layanan publik yang cepat, aman, dan bebas pungli.
Pemkab Tuban Gelar Roadsow Layanan Publik Di 5 Kecamatan
Berita Liputan/Berita
Penghasilan Anggota DPR Naik, Dosen UGM Tekankan Pentingnya Kepekaan Terhadap Kondisi Rakyat
Liputan/Berita
26 Agustus 2025, 12.17
Oleh: gusti.grehenson
Penghasilan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengalami kenaikan mencapai Rp 230 juta per bulan ditambah dengan tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan. Berdasarkan kenaikan itu, negara menetapkan anggaran hingga menyentuh Rp 1,6 triliun hanya untuk 580 anggota DPR selama tahun 2025. Kenaikan penghasilan wakil rakyat di senayan ini memicu berbagai respons dari publik.Terlebih, penghasilan mereka memiliki perbedaan sekitar 35,4 kali lipat pendapatan per kapita warga Indonesia yang nilainya Rp 6,5 juta per bulan.
Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, S.I.P., M.A., menanggapi bahwa tindakan menaikkan penghasilan anggota DPR ini sangat tidak empatik, bahkan juga bermasalah secara finansial. Apabila membandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat yang merupakan negara demokrasi mapan atau dengan Singapura dan Filipina, rasio gaji DPR dengan gaji UMR tidak terpaut jauh. "Kondisi ini makin diperparah ketika kondisi perekonomian masyarakat sedang sulit, rakyat tidak punya pilihan atas pekerjaan dan gaji yang layak, serta minimnya keteladanan politisi," jelas Alfath, Selasa (26/8).
Kesenjangan penghasilan antara DPR dengan rakyat memiliki dampak yang perlu diperhatikan. Menurut Alfath, persoalan tersebut dapat mengarah pada tingginya tingkat ketidakpercayaan publik pada DPR atau bahkan partai politik. "Rendahnya kapasitas individu hingga produktivitas kinerja DPR membuat rakyat muak dan memilih abai pada proses politik, membuat demokrasi yang minim partisipasi," jelasnya.
Menurutnya, aksi demonstrasi 25 Agustus 2025 di depan Gedung DPR RI mempertegas kondisi hidup rakyat yang tengah mengalami kesusahan, sementara pejabat politiknya nirempati. Dengan berada di tengah situasi ekonomi rakyat yang sulit, kata Alfath, privilege DPR dan pejabat publik secara umum seharusnya semakin dikurangi. Perihal itu, kata Alfath, pemerintah dan DPR bisa mencontoh dari negara-negara yang maju demokrasinya, seperti Swedia dan Belanda yang justru mengurangi privilege pejabat publik mereka.
"Menjadikan profesi sebagai wakil rakyat bukan sebagai profesi istimewa, melainkan sebagai profesi yang berisi orang-orang yang passion untuk membuat kebijakan publik," ungkapnya.
Selain itu, minimnya ekspos untuk kandidat legislatif dalam pemilu serentak tahun lalu juga menunjukkan anggota DPR RI terpilih tidak cukup mendapatkan public challenge yang memadai dari publik yang bisa menguji kapasitas dan pikiran mereka sebagai wujud politik programatik.
Penghasilan Anggota DPR Naik, Dosen UGM tekankan pentingnya kepekaan terhadap kondisi rakyat
Dengan semangat juang tinggi, kerja sama yang solid, dan strategi permainan yang matang, tim futsal putri SMPN 3 Tuban berhasil mengalahkan lawan-lawan tangguh hingga menempati posisi puncak. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa latihan intensif dan kekompakan tim mampu membuahkan hasil yang gemilang.
Kepala SMPN 3 Tuban menyampaikan apresiasi kepada para pemain, pelatih, dan seluruh pihak yang telah mendukung. "Kami bangga dengan perjuangan anak-anak. Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk terus berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik," ujarnya.
Prestasi ini menambah daftar panjang capaian SMPN 3 Tuban di tingkat regional, sekaligus menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lainnya untuk terus mengasah bakat dan kemampuan di bidang olahraga,
Tim Futsal Putri SMPN 3 Tuban Raih Juara 1 TJP Cup 2025
Tuban Suasana belajar di SMPN 3 Tuban, khususnya di kelas 9F, tampak penuh keseriusan. Pada Selasa (12/8), seorang siswi bernama Andini Permata Sari Devi terlihat fokus menulis di buku catatannya saat jam pelajaran berlangsung. Dengan alat tulis dan buku yang tertata rapi di meja, ia mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan penuh konsentrasi.
Kegiatan belajar ini mencerminkan semangat siswa kelas 9F dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian semester dan ujian kelulusan. Pihak sekolah berharap, semangat belajar yang ditunjukkan para siswa dapat menjadi motivasi bagi teman-teman lainnya untuk terus giat menuntut ilmu.
Siswi SMPN 3 Tuban Kelas 9F Tekun Mengerjakan Tugas di Kelas
Kabupaten Tuban memiliki beberapa julukan populer, di antaranya adalah Kota Wali, Kota Seribu Goa, Kota Tuak, Bumi Wali, dan Bumi Ronggolawe.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing julukan tersebut:
Kota Wali:
Julukan ini disematkan karena Tuban merupakan salah satu kota yang menjadi pusat penyebaran agama Islam pada masa lalu, terutama oleh Wali Songo.
Kota Seribu Goa:
Julukan ini diberikan karena Tuban memiliki banyak gua alami, yang tersebar di wilayahnya, terutama di daerah pegunungan kapur utara.
Kota Tuak:
Tuban dikenal sebagai Kota Tuak karena daerah ini merupakan habitat pohon siwalan yang menghasilkan air nira (legen), yang kemudian dapat difermentasi menjadi tuak.
Bumi Wali:
Sama seperti Kota Wali, julukan ini juga merujuk pada peran Tuban sebagai pusat penyebaran Islam di masa lalu.
Bumi Ronggolawe:
Julukan ini merujuk pada Raden Ronggolawe, seorang tokoh legendaris dari Tuban yang dikenal karena keberaniannya melawan penguasa.